Saat ini telah beredar tulisan-tulisan. Berbagai tulisan telah
menyebar di berbagai tempat. Di dinding, kantor, bahkan toilet juga tak
ketinggalan di dalamnya berbagai tulisan. begitu juga dengan tukang internet membuat sebuah program yang berfungsi untuk menyalurkan
berbagai aspirasi tulisan yaitu jejaring social. Saudaraku, berhati-hatilah
ketka engkau berselancar di sana karena bisa saja engkau terperangkap keburukan
medsos ibarat seseorang masuk hutan tiba-tiba dia kena perangkap singa. Medsos
atau lebih akrab disapa jejaring social ibarat dua mata pedang yang mana
mengandung keburukan dan kebaikan. Jika engkau menggunakan pedang untuk
keburukan contohnya membunuh orang maka engkau gigit jari alias merasakan
penyesalan seumur hidup tetapi jika engkau pakai untuk kebaikan maka manfaat
yang dirasa luar biasa contohnya digunakan untuk menegakkan agama Allah. Sama
halnya dengan jejaring social, dia ibarat dua mata pedang, jika engkau pakai
untuk mengumbar aib orang (gossip), mengumpat, mengolok-olok orang, melihat
hal-hal yang berbau porno dan lain-lain maka berhati-hatilah jika lidah engkau,
tangan engkau, mata engkau akan dimintai pertanggungjawaban”kenapa engkau
mengumbar aib saudaramu, kenapa engkau mencaci orang, menuduh orang dengan
tulisan statusmu, kenapa engkau tidak menundukkan pandanganmu tatkala engkau
melihat hal hal yang dilarang????????
Jika engkau pakai untuk kebaikan seperti
menulis status tentang nasehat, berbagi ilmu di jejaring social, mencari
artikel-artikel yang dapat menambah ilmu, mendownload video murattal,kajian
keagamaan,ceramah ulama maka hasilnya luar biasa, ilmu engkau berkah, terhindar
dari fitnah-fitnah internet bahkan engkau akan mendapat kebaikan yaitu pahala
dan seumpamanya engkau mengirim status tentang nasehat berharga kemudian jutaan
orang meng-like status engkau kemudian membagi status engkau maka engkau
mendapat pahala dan engkau bisa menyedot pahala dari orang-orang yang
menyebarkan status engkau sampai engkau kenyang pahala bahkan engkau masuk
liang lahat pun, pahala terus mengalir dan tidak terputus-putus tanpa
mengurangi pahala kawan anda yang menyebarkan nasehat anda. Di dalam shahih
Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من
ثلاثة: إلا من صدقة جارية. أو علم ينتفع به. أو ولد صالح يدعو له
“Apabila
manusia meninggal, maka terputuslah darinya amalannya kecuali tiga: shadaqah
jariah (shadaqah yang mengalir), ilmu yang bermanfaat dan anak shalih mendoakan
kedua orangtua" (HR. Muslim)
Masya Allah, amalan yang mudah, tapi sayangnya sedikit yang
memanfaatkan momen ini.
Saudaraku tercinta, berbicara tentang jejaring
social, ternyata sebagaimana tertera di atas, bahwasannya jejaring social
memiliki dampak negatif dan positive,
dan memang saat ini kita hidup di zaman yang penuh pergulatan globalisasi,
dimana apa-apa yang kita mau mudah kita dapatkan salah satunya media social
yang di sinilah beribu-ribu informasi kita dapatkan begitu cepat dan mudah,
mudahnya kita berhubungan dengan kawan kita di media super canggih, tapi di
balik itu, ternyata ada oknum yang memanfaatkan kecanggihan media ini untuk
berbuat kejahatan, di antaranya ada oknum yang menghack (menjebol) akun
seseorang, mengirimkan broadcast bohongan dalam rangka menipu para netizen, ada
juga oknum yang membuat website dan video yang berisikan hal-hal yang berbau
porno, akibatnya banyak di antara para pemuda yang terjatuh ke dalam perangkap
ini. Makanya banyak yang kita lihat beberapa pemuda ketangkap polisi hanya
gara-gara berbuat mesum terhadap gebetannya, ini tidak lain karena sebab
kejahatan media social. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu, terus
bagaimana caranya supaya kita tidak masuk perangkap kejahatan internet dan
dapat menyikapinya dengan baik? Insya Allah, saya menyajikan kepada anda cara
menyikapi dalam berselancar di media social, semoga bermanfaat.
Saudaraku tercinta, di antara kejahatan yang
dilakukan beberapa oknum adalah menyebarkan berita-berita isu yang bohong lagi
menipu yang mana telah menarik perhatian para netizen, seperti contoh berita
bohong yang berkembang di media social bahwasannya Arab Saudi sebagai pelayan
dua Tanah Suci (Mekkah dan Madinah) berencana untuk membongkar kuburan nabi di
kawasan masjid Nabawi. Lantas isu itu berkembang pesat ke seluruh dunia tanpa
terkecuali Indonesia sehingga menyebabkan kaum Muslimin naik pitam mendengar
isu tersebut. Bahkan lebih parah lagi, isu yang juga waktu itu berkembang
bahwasannya sudah dibuat proposal mengenai pembongkaran kuburan Nabi Muhammad,
sehingga dunia menjadi geger dengan isu pembongkaran kuburan Nabi, dan
pemosting isu tersebut adalah salah satu Koran dari Inggris yaitu The
Independent.
Akhirnya, menteri agama Republik Indonesia
segera melakukan tabayun (crossceck) terhadap kebenaran berita itu kepada duta
besar Arab Saudi, dan Alhamdulillah, sang duta besar menyatakan bahwasannya isu
itu adalah bohong dan tidak ada rencana bagi Saudi untuk membongkar kuburan
nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Coba saudara berpikir, apa sih jadinya jika
seandainya berita itu benar dan betulan Saudi akan memindahkan kuburan nabi ke
pekuburan Baqi? Tentu banyak orang yang mendatanginya dan berbuat syirik di
kuburan itu. Maka dari itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
berdoa kepada Allah supaya tidak menjadikan kuburan nabi sebagai sesembahan,
doanya begini:
“Ya Allah, jangan jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah”
Maka dari itulah wahai saudaraku, kita jangan
mudah terpedaya dengan berita-berita yang beredar di media social.Sudah betapa
banyak di antara para netizen, apabila datang berita yang menggegerkan, lantas
mereka langsung meng-like status tersebut dan menshare status tersebut. padahal
yang benar adalah kita harus crossceck terlebih dahulu berita tersebut, benar
nggak berita ini? Sumbernya dari mana? Jangan sampai kita menshare berita dari
kawan, ehh seharusnya berita yang kita share itu dinilai pahala malah divonis
dosa gara-gara berita itu ternyata hoax (bohong), Allah
Ta’ala telah memperingatkan kita tentang hal itu dalam firmanNya,
“Wahai orang-orang beriman, jika datang berita
dari orang fasik kepada kalian, maka periksalah berita itu, atau akan menimpa
kepada mereka fitnah atau adzab yang pedih menimpa mereka (QS. Al Hujurat)
Bercerminlah kepada tindakan yang telah
dilakukan menteri agama kita, ketika datang isu menggegerkan kaum muslimin yang
dibawa oleh media kafir itu, beliau langsung crossceck (memeriksa) berita
tersebut kepada duta besar Arab Saudi, sehingga meredamlah amarah kaum Muslimin.
Kalau berita orang yang fasik atau orang islam saja kita harus crossceck,
apalagi berita yang dihembus-hembuskan orang-orang kafir!!!!! Tentu lebih
crossceck.
Saudaraku tercinta, di antara kejahatan yang
dilakukan oleh para penjahat internet adalah mereka suka mengunduh foto-foto
yang kita posting di jejaring social kemudian foto-foto tersebut diedit
sedemikian rupa, tahu apa itu? Wal ‘iyadzu billah, dibikin telanjang!!!
Kemudian diposting di facebook, twitter, instagram dan lain-lain sehingga
menarik perhatian para netizen, ada yang mau nggak???? Tentu malu kan, dikomen
dengan cara diolok, diketawain, dishare dan lain-lain, bagaimana cara kita
supaya foto-foto yang kita posting tidak kebobolan kemudian diedit dalam rangka
dipermalukan supaya harkat martabat kita terlecehkan?
Saudaraku tercinta, tips yang saya kasih kepada
anda adalah jangan sampai kita posting foto-foto kita, apalagi isinya narsis,
gaya-gaya, selfie dan lain-lain, pokoknya jangan!!! Kenapa? Karena itulah yang
diincar oleh para penjahat, mereka biasanya tertarik kepada foto-foto yang
still gitu, yang isinya gaya-gayaan, selfie yang narsis gitu, itulah yang
menjadi objek tersendiri, maka dari itulah, sekali lagi, jangan diposting!!!
Lebih baik posting foto-foto bertemakan alam, tempat wisata yang pernah anda
kunjungi, pokoknya bukan foto manusia.
Terus gimana umpamanya kalau kita memang butuh
posting foto untuk memberitahu kawan bahwa kita umpamanya dimana mungkin?
Kalau memang butuh posting foto, ada
syarat-syarat tertentu yaitu jangan sampai foto kita itu neko-neko
(aneh-aneh,terj), foto kita ya boleh gaya namun jangan sampai alay gitu, terus
harus pakai baju yang sopan tentunya sesuai syariat, satu lagi dianjurkan foto
bersama keluarga atau teman supaya menutup peluang para penjahat karena
bisa jadi mereka mengunduh foto yang sendiri-sendiri. Insya Allah, dengan
demikian foto kita aman dari tindakan kejahatan.
Ditulis oleh Abu Ubaydillah Muhdarul Islami bin Syamsi Az-Zarnuji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar