Berbicara tentang sejarah Islam, ada suatu hal yang
membuat beda antara sejarah Islam dengan sejarah-sejarah lainnya, apa itu?
Perbedaannya sangat kentara, yaitu bahwasannya
penulisan sejarah Islam diproyeksikan secara otentik dan tidak serampangan,
kenapa? Karena penulisan sejarah Islam dilakukan seperti penulisan
hadits-hadits yaitu ditulis dengan sanad atau rangkaian jalur para periwayat
hadits/sejarah sehingga keotentikannya dapat dipertanggungjawabkan. Berbeda
dengan sejarah-sejarah lainnya yang diriwayatkan dari mulut ke mulut hingga
akhirnya sejarah-sejarah tersebut tidak terjaga keotentikannya disebabkan
karena telah ditambah atau didistorsi sehingga menyebabkan sejarah-sejarah
tersebut lebih tepat disebut dongeng atau paling halus yaitu kisah fiksi.
Bentuk keunggulan dari sistem penulisan sejarah
Islam dengan dicantumkannya sanad adalah bahwasannya sebagaimana sanad hadits
yang mana masing-masing perawi dalam sanad tersebut diperiksa kredibilitasnya
dalam meriwayatkan hadits, maka begitu juga dengan sejarah Islam yang mana masing-masing
perawi dalam sejarah Islam tersebut dipastikan kredibilitasnya dalam
meriwayatkan sejarah sehingga tatkala kita membaca sejarah Islam, maka hati
kita tenang karena telah melalui proses penyeleksian sanad sejarah dengan ketat
dan penuh pertanggungjawaban, apalagi sistem penyeleksian perawi dalam sanad
sejarah Islam menggunakan perangkat ilmunya tersendiri yang mana perangkat ilmu
tersebut tidak dimiliki oleh umat lain atau di sejarah-sejarah lainnya.
Perangkat ilmu tersebut adalah ilmu Takhrij dan Jarh wat Ta’dil yang
Insyaallah, kita bahas tentang dua ilmu hebat ini di artikel tersendiri.
Dimana kita dapat membaca sejarah Islam yang
bersanad?
Tidaklah anda mendapatkan literatur-literatur
sejarah Islam bersanad melainkan anda dapat mendapatkannya di literatur-literatur
klasik yang membahas sejarah Islam plus sanad-sanad di masing-masing pembahasan
yang mana anda tidak mendapati sejarah Islam bersanad di literatur-literatur
sejarah Islam yang dikarang oleh ulama/ahli sejarah Islam kontemporer dan tidak
diragukan lagi bahwasannya literature-literatur sejarah Islam yang klasik
sangat luar biasa pembahasannya dan sangat masyhur di kalangan umat Islam serta
dijadikan sebagai referensi atau sumber penulisan sejarah Islam kedepannya dan
ketika literature-literatur tersebut dicetak, maka literatur-literatur tersebut
bermetamorfosis menjadi kitab-kitab yang berjilid-jilid yang mana di abad ini,
sedikit dari para ulama yang mampu menulis buku/kitab hingga berjilid-jilid,
apalagi penulis sendiri.
Mau tahu apa saja literatur-literatur klasik sejarah
Islam yang telah mendunia alias masyhur di kalangan umat Islam? dan mau ikut
juga meresensi literatur-literatur tersebut? yuk kita baca pembahasan
selanjutnya di artikel berikut ini:
2. Al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir
3. Al-Kamil fiit Tarikh karya Ibnul Atsir
4. Tarikhul Islam karya Al-Hafizh Adz-Dzahabi
5. Al-‘Awashim Minal Qawasim karya al-Alamah
Abu Bakar Ibnul ‘ArabiLihat pula:
Jangan Remehkan Para Santri!
Bagaimana Kita Membaca Sejarah Sahabat Rasulullah?
Apakah Hadits Qudsi Adalah Kalamullah?
Yuk Kita Berkenalan Dengan Kitab Induk Sejarah Islam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar